PENGGUNAAN ENERGI DALAM BIDANG KESEHATAN
Energi di bidang kesehatan digunakan untuk :
-
diagnostik (menemukan penyakit lebih awal)
-
terapi (memberi pengobatan)
Alat bantu untuk diagnostik dan terapi menggunakan
energi dalam bentuk :
-
panas
-
radiasi
-
listrik
-
bunyi
-
dan lain-lain
Sifat energi yang digunakan untuk pengobatan :
-
Sifat mematikan
-
Sifat menghambat pertumbuhan
-
Sifat mengubah sifat genetika
-
Sifat memberikan panas
PENGGUNAAN ENERGI PANAS UNTUK DIAGNOSTIK
TERMOGRAFI
Termografi = alat diagnostik yang menggunakan energi
panas (mendeteksi temperatur permukaan kulit) ---> memberikan gambaran
termogram
Ada 2 jenis :
-
Termografi dalam keseimbangan panas
-
Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah
Kulit ---> radiator infra merah yang efisien. Suhu
di permukaan kulit dipengaruhi proses yang menimbulkan panas di jaringan bawah
kulit : peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor aktif.
Termografi dengan prinsip keseimbangan panas
-
Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak tipis
pengabsorbsi panas.
-
Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas --->warna pada
suhu tertentu.
-
Pada kulit normal --->hijau, bila suhu ---> terjadi perubahan warna
film sellulosa dari coklat menjadi kemerah-merah.
Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas
-
Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa
radiasi infra merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor infra merah
menjadi diskontinu.
-
Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat
dengan amplifier kemudian ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT).
-
Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai
filter transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum
melakukan termografi
1. Pakaian
penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan
2. Penderita
sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama 15
menit. Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil
termogram kontras
Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah
-
Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah simetris
bagian kiri dan kanan.
-
Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih :
-
daerah panas gambarnya putih
-
daerah dingin gambarnya hitam
Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk
suhu (temperature reference bar) terdapat pada bagian bawah layar CRT.
-
batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda
-
batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih
Warna biru pada 30oC dianggap temperatur
normal maksimum sebagai petunjuk kalibrasi pada suhu lingkungan 21oC.
Gambar rekaman termogram
Ungu pucat
|
Hijau
|
Biru muda
|
Biru
|
Merah
|
Coklat
|
Kuning
|
Putih
|
27oC
|
28oC
|
29oC
|
30oC
|
31oC
|
32oC
|
33oC
|
34oC
|
Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas
dalam tubuh
·
Gambaran termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari
sekitarnya (normal) membantu untuk diagnostik.
·
Contoh :
ü
Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya 1oC.
ü
Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai 5oC.
·
Gambaran termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masih
mempunyai sirkulasi darah yang baik à penting untuk amputasi.
·
Dengan membuat termogram berurutan/berseri dapat dilihat kemajuan atau
kemunduran pengobatan.
Penggunaan energi panas untuk pengobatan
·
Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur
daerah tersebut.
·
Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a. Fisika --->
pemuaian ke segala arah
b. Kimia --->
kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada
kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat sehingga terjadi
peningkatan metabolisme jaringan ---> terjadi peningkatan pertukaran antara
zat kimia tubuh dan cairan tubuh.
c. Biologis
---> merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan sel
darah putih, pelebaran pembuluh darah ---> sirkulasi darah meningkat
·
Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan :
a. Konduksi
b. Radiasi
c. Elektromagnetis
d. Gelombang
ultrasonik
a. Metode konduksi
Tergantung pada :
§
luas daerah kontak
§
perbedaan temperatur
§
lama melakukan kontak
§
material konduksi panas
Dapat berupa :
1. Kantong air
panas/botol berisi air panas ---> efisien untuk pengobatan nyeri daerah
perut
2. Handuk panas
---> efisien untuk pengobatan sakit otot misalnya kejang otot
3. Mandi uap (Turkish
Bath) ---> efisien untuk relaksasi otot untuk penyegaran
4. Lumpur panas (Muds
Packs) ---> dapat mengkonduksi panas ke dalam jaringan dan dapat
mencegah kehilangan panas
5. Wax Bath/Parafin Bath ---> efisien untuk transfer
panas pada tungkai bawah terutama pada orang tua.
6. Electric pads ---> dengan cara melingkari kawat elemen panas
dengan dibungkus asbes.
Metode 1 – 6 dapat dilakukan terhadap pengobatan :
-
Neuritis
-
Sinusitis
-
Contusio
-
Low back pain
b. Metode radiasi
Digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh secara radiasi (pemancaran)
seperti pemanasan dengan sinar matahari atau nyala api.
Sumber radiasi :
1. Electric fire à ada 2 tipe :
a. Old type fire à 750 watt dengan range radiasi antara merah mendekati
infra merah dan panjang gelombang < 15.000 Ao.
b. Pencil bar type
à menggunakan reflector
rectangular dan shape like acoustic type.
2. Infra merah.
-
Untuk mendapatkan infra merah digunakan lampu pijar 250 – 1.000 watt yang
diberi filter merah.
-
Gelombang yang digunakan 8.000 – 40.000 nm (1 nm = 10-9)
-
Penetrasi energi/gelombang pada kulit + 3 mm
-
Metode radiasi dengan infra merah secara umum = metode konduksi panas tapi
lebih efektif karena penetrasinya lebih dalam.
c. Metode elektromagnetis
Ada 2 metode :
1. Short weve
diathermy
Transfer panas dapat dilakukan ke dalam tubuh dengan 2
cara :
a. Teknik
Kondensor
Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua metal plate
Pada permukaan elektrode diberikan larutan elektrolit. Dengan adanya aliran
bolak balik (AC) molekul-molekul dalam tubuh menjadi gitasi akibat kenaikan
temperatur.
Hal ini sesuai dengan hukum Joule :
H =
dimana
H = energi panas (kalori)
V = voltage (volt)
I = arus (ampere)
T = waktu (detik)
J = ekivalen Joule (1 Joule = 0,239 kalori = 0,738 ft/lb)
H = energi panas (kalori)
V = voltage (volt)
I = arus (ampere)
T = waktu (detik)
J = ekivalen Joule (1 Joule = 0,239 kalori = 0,738 ft/lb)
b. Inductothermy
Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan
kabel kemudian dialirkan listrik. Dengan cara ini jaringan tubuh tidak berada
dalam sirkuit tetapi terletak dalam medan magnet dari suatu koil.
Aliran bolak-balik di dalam koil akan menimbulkan
medan magnet bolak-balik di dalam jaringan à timbul panas di daerah
yang bersangkutan.
-
Frekuensi
yang digunakan pada short wave diathermy 1 MHz sudah cukup untuk
memanaskan jaringan.
Kegunaan short wave diathermy :
-
kram otot
(muscle spam)
-
nyeri
intervertebral
-
penyakit
degeneratif persendian
-
bursitis
(radang bursa)
2. Micro Wave
Diathermy
Lebih mudah dibandingkan short wave diathermy.
-
Micro wave diathermy termasuk
gelombang radio dengan ossilasi pada frekuensi yang sangat tinggi.
-
Energinya
terletak antara short wave diathermy dan infra merah.
-
Pada
tahun 1940 à frekuensi 900 MHz lebih efektif dan dihasilkan dengan
memakai magnetron.
Penyakit yang memerlukan pengobatan micro wave
diathermy :
-
patah
tulang (fracture)
-
keseleo (sprain)
-
bursitis
-
radang
tendon