Karya : Dini K.
Arah langkah yang tak tentu arah
Menuntunku pada sebuah masalah
konflik yang tengah membara
menciptakan perang saudara
Kini negeriku sudah kembali ke masa lalu
dimana kedilan sudah tidak lagi berlaku
suara rakyat yang tak lagi didengar
memaksa para aktivis untuk berkoar
disini siapakah yang bersalah?
kami sebagai rakyat yang aspirasinya tak lagi dihiraukan
atau para petinggi yang tidak lagi memiliki toleran
Bukankah kekuasaan tertinggi dinegeri ini ada ditangan rakyat?
lantas kalian kemana waktu takyatnya menjerit dan menangis?
Bukankah kursi kekuasaan yang kalian duduki hasil suara kami?
Hari-hari kian rudita
menuntunku pada anala juang
yang dihasilkan derita
untuk itu, kami siap berjuang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar