Sabtu, 19 November 2016
MAKALAH PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak masa pemerintahan
Bani umayyah dan Bani Abbasiyah, Ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Para
khalifah dan pemimpin umat pada waktu itu menaruh perhatian yang besar terhadap
ilmu pengetahuan, baik agama maupun ilmu-ilmu umum.
Kemajuan bidang ilmu
pengetahuan dan budaya pada abad pertengahan memang tidak semaju pada masa
Daulah Bani Umayyah maupun Daulah Bani Abbasiah. Namun demikian pada masa ini
bidang agama, ilmu pengetahuan, budaya atau seni arsitektur tetap memperoleh
perhatian, sehingga terbuka kesempatan munculnya tokoh-tokoh muslim sesuai
dengan bidang keahlian maupun profesi masing-masing.
Demikian pula perkembangan
umat islam yang ada di bumi, sejak masa rasulullah SAW. Hingga sekarang juga
mengalami perubahan dalam perkembangannya, Menurut para ahli sejarah dapat
dibagi menjadi beberapa periode yaitu pada tahun 650-1000M dinamakan masa
kejayaan islam I, tahun 1000-1250M islam mengalami masa kemunduran, dan tahun
1500-1800M disebut sebagai masa tiga kerajaan besar yakni kerajaan Usmani,
Kerajaan Safawi, dan Kerajaan Mugal.
Sebagai umat Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT, maka kita haruslah juga
mengetahui bagaimana perkembangan Islam, terutama pada abad Pertengahan yang
tentunya sangat berperan penting dalam perkembangan agama Islam sampai sekarang
ini.
Adapun rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai berikut :
b) Bagaimanakah perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan?
c) Bagaimanakah perkembangan kebudayaan Islam pada abad pertengahan?
1.3
Tujuan Penulisan
A. Tujuan Umum
Tujuan umum dari
penulisan makalah ini adalah untuk memperluas pengetahuan tentang sejarah
perkembangan islam di dunia yang terjadi
pada abad pertengahan.
B.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus
dibuatnya makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester dari mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
2. Untuk menambah kemampuan kami dalan
penyusunan makalah.
Manfaat dari penulisan
makalah ini adalah kita dapat mengetahui dan memahami lebih dalam tentang
sejarah perkembangan islam pada abad pertengahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sekilas Tentang Dunia
Islam Pada Abad Pertengahan
Dalam buku Ensiklopedi
Islam, Jilid 2 dijelaskan bahwa sejarah Islam telah melalui tiga periode, yaitu
periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode
modern (1800-sekarang).
Pada periode klasik,
Islam mengalami kemajuan dan keemasan. Hal ini di tandai dengan sangat luasnya
wilayah kekuasaan islam, adanya integrasi
antar wilayah Islam, dan adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.
Pada abad perengaha,
Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan
Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya Islam
menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah.
Ä Kerajaan Ottoman di
Turki
Kerajaan Ottoman
didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya Utsman I dari bangsa Turki Usmani,
setelah Sultan Alauddin dari Dinasti Saljuk meninggal dunia tahun 1300M.
Utsman I dinobatkan
sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan Ottoman, yang disusul oleh
raja-raja berikutnya. Kerajaan Ottoman mengalami kemajuan pada masa
pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Sultan ini berjasa besar, karena
telah menyebarluaskan Islam ke Benua Eropa, melalui penaklukan kota Benteng
Konstatinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena keberhasilannya
ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al-Fatih yang artinya Sang
Penakluk.
Selanjutnya pada tahun
1520-1566 M, Sulaiman Agung menjadi penguasa baru di kerajaan Turki Usmani
menggantikan Sultan Muhammad II dan dia dijuluki Sulaiman Al-Qanuni. Sulaiman
bukan hanya sultan yang paling terkenal dikalangan Turki Usmani, akan tetapi
pada awal ke 16 ia adalah kepala negara yang paling terkenal di dunia. Ia
seorang penguasa yang shaleh, ia mewajibkan rakyat muslim harus shalat lima
kali dan berpuasa di bulan ramadhan, jika ada yang melanggar tidak hanya
dikenai denda namun juga sanksi badan.
Sulaiman juga berhasil
menerjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Turki, pada saat Eropa terjadi
pertentangan antara katolik kepada khalifah Sulaiman, merteka di beri kebebasan
dalam memilih agama dan diberikan tempat di Turki Usmani. Lord Cerssay
mengatakan, bahwa pada zaman dimana dikenal ketidakadilan dankelaliman katholik
roma dan protestan, maka Sultan Sulaiman yang paling adil dengan rakyatnya
meskipun ada yang tidak beragama islam. Setelah Sulaiman meninggal dunia,
kerajaan turki Usmani mengalami kemunduran.
Ä Kerajaan Mugal di India
Peranan umat Islam
India dalam penyeluasan agama Islam dapat dilihat dalam empat periode, periode
sebelum kerajaan Mogul (705-1526 M), periode Mogul (1526-1858 M), periode masa
penjajahan Inggris (1858-1947 M), dan periode Negara India Sekuler
(1947-sekarang)
Pemerintahan
Kemaharajaan Mughal didirikan oleh Zahirudin Babur pada 1526 M. Babur merupakan
cucu Timur Lenk dari pihak ayah dan cucu Jenghiz Khan dari pihak ibu. Kerajaan
ini dimulai ketika dia mengalahkan Ibrahim Lodi, Sultan Delhi terakhir pada
pertempuran pertama Panipat dengan bantuan Gubernur Lahore. Ia menguasai Punjab
dan meneruskan ke Delhi yang dijadikan ibukota kerajaan. Penguasa setelah Babur
adalah putranya sendiri, Nashirudin Humayun (1530-1556 M) di masa ini kondisi
kerajaan tidak stabil, karna banyak perlawanan dari musuh-musuhnya. Pada 1540
terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Sher Khan dari Qanauj mengakibatkan
Humayun melarikan diri ke Persia. Atas bantuan Raja Persia (Safawiyah), Humayun
kembali merebut Delhi tahun 1555 M.
Puncak kejayaan
kerajaan Mughal terjadi pada masa pemerintahan Putra Humayun, Akbar Khan
(1556-1605 M). Sistem Pemerintahan Akbar adalah militeristik. Akbar berhasil
memperluas wilayah sampai Kashmir dan Gujarat. Pejabatnya diwajibkan mengikuti
latihan militer. Politik Akbar yang sangat terkenal dan berhasil menyatukan
rakyatnya adalah Sulhul Kull atau toleransi universal, yang memandang sama
semua derajat. Akbar menciptakan Din Ilahi, yang menjadikan semua agama menjadi
satu demi stabilitas antara Hindu dan Islam. Akbar mengawini putri pemuka Hindu
dan melarang memakan daging sapi. Penguasa keempat adalah Jahangir (1605-1628
M), putra Akbar. Jahangir adalah penganut Ahlusunah wal jamaah, sehingga apa yang
ayahnya ciptakan menjadi hilang pengaruhnya. Dari itu muncul berbagai
pemberontakan, terutama oleh putranya sendiri, Kurram. Kurram berhasil
menangkap ayahnya, tapi berkat permaisuri kerajaan, permusuhan antara ayah dan
anak ini bisa dipadamkan.
Setelah Jahangir
meninggal, Kurram naik tahta setelah mengalahkan saudaranya, Asaf Khan. Kurram
bergelar Shah Jahan (1627-1658 M) . Masa ini banyak terjadi pemberontakan,
terutama dari kalangan keluarga kerajaan. Aurangzeb, panglima dan juga putra
ketiga Shah Jahan berhasil memadamkan pemberontakan dari keturunan Lodi.
Keberhasilan Aurangzeb membuat saudara tertuanya, Dara, merasa iri dan menuduh
ingin merebut tahta kerajaan. Namun ketangguhan Aurangzeb berhasil mengalahkan
saudaranya sekaligus menangkap ayahnya, Shah Jahan. Hal ini pernah dilakukan
sendiri oleh Shah Jahan terhadap kakek Aurangzeb, Jahangir. Aurangzeb,
(1658-1707 M) menggantikan ayahnya.
Wilayah kekuasaan Mogul
meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud, Allahabad, Ajmer, Guzarat,
Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar, Ahmad Nagar, Ousra, Khasmir, Bajipur,
Galkanda, Tajore, dan Trichinopoli.
Ä Kerajaan Safawi di
Persia
Umat Islam menguasai
Persia sejak tahun 641 M. Setelah itu, bangsa Persia yang semula beragama
Zoroaster berbondong-bondong masuk islam. Dinasti atau kerajaan islam silih
berganti memerintah Persia, sampai dengan Bangsa Mongol merebutnya pada abad
ke-12 M. Setelah 3 abad bangsa Mongol menguasai Persia, hingga pada tahun 1501M
muncul Dinasti baru, yaitu Dinasti atau kerjaan Safawi.
Kerajaan Safawi
didirikan oleh Syah Ismail Safawi pada tahun 907 H/1501 M di Tabriz. Beliau
berkuasa pada tahun 1501M-1524M yang kekuasaannya disebelah barat bebatasan
dengan kerajaan Utsmani(Ottoman) di Turki dan disebelah Timur berbatasan dengan
kerajaan Islam Mogul di India. Kerajaan
Safawi merupakan salah satu dari tiga kerajaan besar di dunia Islam pada abad
pertengahan.
Setelah pemerintahan
Syah Ismail Safawi berakhir, silih berganti sultan-sultan Dinasti Safawi
melanjutkan pemerintahan hingga sebanyak 17 sultan. Sultan terakhir bernama
Sultan Muhammad.
Masa Kekuasaan Syah
Abbas (1585-1628 M) merupakan puncak kejayaan kerajaan safawi. Kemajuan yang
dicapai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di bidang politik. Di bidang yang
lain, kerajaan ini juga mengalami banyak kemajuan.
Kerajaan Safawi
menjadikan Syiah sebagai mazhab negara dan menjadikan Persia sebagai pusat
aliran ini. Sampai saai ini Persia atau Iran dikenal sebagai pusat aliran
Syiah.
Kerajaan Safawi
mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Syah Ismail Safawi
(1501-1524M), Syah Tahmasp I (1524-1576 M), dan Syah Abbas I (1588-1620 M).
Pada tahun 1736 M, Nadir Syah berhasil mengalahkan Kerajaan Safawi dan
mengakhiri kekuasaannya.
Kemunduran kerajaan
Safawi adalah sepeninggal Abbas I, berturut-turut di perintah oleh enam raja,
yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abbas II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694 M),
Husain (1694-1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M), dan Abbas III (1733-1736 M).
Pada masa raja-raja tersebut kindisi kerajaan tidak menunjukan grafik naik dan
berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa
kepada kehancuran.
Diantara sebab-sebab
kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi ialah konflik berkepanjangan dengan
kerajaan Usmani. Bagi Kerajaan Usmani berdirinya Kerajaan Safawi yang
beraliramn Syi’ah merupakan ancaman langsung terhadap wilayah kekuasaan.
Konflik antara dua kerajaan tersebut berlangsung lama, meskipun pernah berhenti
sejenak ketika tercapai perdamaian pada masa Shah Abbas I. Namun tidak lama
kemudian Abbas meneruskan konflik tersebut, dan setelah itu dapat dikatakan
tidak ada laigi kedamaian antara dua kerajaan besar Islam itu.
Penyebab penting lainya
adalah karena pasukan ghulam(budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak
memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash. Hal ini disebabkan
karena pasukan tersebut tidak disiapkan secara terlatih dan tidak melalui
proses yang dialami Qizilbash. Sementara itu, anggota Qizilbash yang baru
ternyata tidak memiliki militansi dan semangat yang sama dengan anggota
Qizilbash sebelumnya.
Banyak bangsa Eropa
yang menjajah kerajaan Islam yang ada di Dunia, di antaranya :
Negara yang Dijajah
|
Negara Penjajah
|
Mesir, Jazirah Arab, Yaman, Afganistan, dan India
|
Inggris
|
Maroko, aljazair, Tunisia, Libia, Libanon, dan Suriah
|
Prancis
|
Mindanao (Fhilipina Selatan)
|
spanyol
|
Malaka (Malaysia)
|
Portugal (1511-1641 M), Belanda (1641-1795 M), Inggris (1795-1957 M)
|
Indonesia
|
Belanda dan Jepang
|
Kaukasia, Armenia, Tajikistan, Kazachtan, Azerbaizan, Usbekistan,
Bukbara, dan Samarkand.
|
Rusia
|
2.2. Perkambangan Ajaran
Islam Pada Abad Pertengahan
Ajaran islam mengalami
perkembangan pada abad pertengahan walaupun perkembangannya tidak sepesat pada
periode klasik.
Di India Kerajaan Mogul
telah melaksanakan berbagai usaha dakwah dan pendidikan Islam antara lain
dengan menbangun mesjid-mesjid dan madrasah-madrasah. Pada madrasah-madrasah
tersebut diajarkan ilmu tafsir, ilmu hadist, dan ilmu yang merupakan mata
pelajaran pokok.
Sekelompok ulama India
telah menyusun sebuah kitab yang berjudul Al-Fatawa Al-Hindiyyah berisi
tentang kumpulan fatwa mazhab Hanafi dan dicetak dalam empat jilid besar. Kitab
ini disusun atas permintaan penguasa kerajaan Mogul yakni Sultan Abu
Al-Muzaffar Muhyiddin Aurangzeb (Alamgir I : 1658-1707 M), sehingga kitab ini
dikenal dengan sebutan Al-Fatawa Al-Alamgariyah.
Di Mesir ketika Dinasti
Mamluk berkuasa (1250-1517 M) telah muncul beberapa ulama besar antara
lain Ibnu Hajar Al-Asqalani (1372-1449
M) dan Ibnu Khaldun (1332-1406 M). Ibnu
Hajar Al-Asqalani, selain ulama besar, beliau juga sebagai dosen, guru besar,
pimpinan akademi (Madrasah), hakim, mufti (pembawa fatwa), khotib,
dan penulis. Di antara buku hasil karyanya berjudul Fath Al-Bari fi Syarh
Al-Bukhori (ulasan tentang hadist-hadist riwayat Al-Bukhori yang terdiri dari
13 jilid) dan A-Maram Adillah Al-Ahkam (kumpulan hadist hukum dan
seseuah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia). Adapun Ibnu Khaldun,
terkenal sebagai Sejarawan dan “Bapak
Sosiologi Islam”. Kitab karangannya yang terkenal adalah Al-Ibar
(sejarah umum, terdiri dari 7 jilid).
Perlu pula diketahui
ulama-ulama besar lainnya yang hidup pada abad perterngahan seperti :
Ø Jalaluddin Al-Mahalli (Mesir, 791-764 H) dan Jalaluddin As-Suyuti (849-911H) menagrang
kitab tafsir jalilin yang terdiri dari dua jilid kitab ini sudah di
terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Ø Ibnu Kasir (Bosyra, 700 H/1300
M-Damaskus, 774 H/1373 M) mengarang Tafsir Al Qur’an Al Azim yang
terdiri dari empat jilid. Kitab ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia.
Ø Imam An-Nawawi (Damaskus, 631 H/1233
M-676 H/1277 M) mengarang Kitab Hadist “Riyad as-Salihin”. Kitab ini
sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Imam Nawawi (wafat 1277 M)
menyusun kitab fikih mahzab Syafi’I dengan judul Minhaj At-Talibin.
2.3. Perkambangan Ilmu Pengetahuan Pada Abad Pertengahan
Pada abad
pertengahan di beberapa wilayah kekuasaan Islam, ilmu pengetahuan mengalami
perkembangan walaupun tidak lebih maju daripada masa jayanya Daulah Abbasiyah
dan tidak mampu menyaingi kemajuan bangsa Eropa.
Di India pada masa pemerintahan kerajaan Mogul telah
dibangun sekolah sekolah yang di dalamnya diajarkan ilmu pengetahuan umum,
seperti logika, filsafat, geometri, geografi, sejarah, politik, dan matematika.
Tatkala Sultan Syah Jehan dan Aurangzeb memerintah telah dibangun
sekolah-sekolah tinggi, selain pusat pengajaran di Sueknon. Selain itu, pada
tahun 1641 M perpustakaan di Agra telah memiliki 24.000 judul buku dalam
berbagai disiplin ilmu.
Di Mesir tatkala diperintah oleh Dinasti Mamluk
(1250-1517 M) telah muncul para cendekiawan muslim seperti:
1. Ibnu Abi Usaibiah penulis buku “Uyun Al Anba fi Tabaqat Al Atibba”
(penyampai informasi dalam tingkatan para dokter).
2. Abu Al Fida, Ibnu Tagri Badri Atabaki, dan Al Maqrizi, terkenal sebagai
penulis sejarah kedokteran.
3. Abu Hasan Ali Nafis (wafat 1288 M) kepala rumah sakit Kairo yang menemukan
susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia, tiga abad lebih dulu dari
Servetus (orang Portugis).
4. Nasiruddin At-Tusi (1201-1274 M) seorang ahli observatorium dan Abu Faraj
Tabari (1226-1286) seorang ahli matematika.
Selain itu, ada seorang
cendekiawan muslim yang ahli dalam ilmu geografi yang bernama Ibnu Batutah
(703-779 H) dan juga pengembara muslim yang telah berkeliling dunia serta
pernah singgah sebanyak dua kali di Samudera Pasai (Aceh). Beliau telah
menyusun buku yang berjudul Rihlah Ibnu Batutah, berisi tentang perjalanan Ibnu
Batutah dalam berkeliling dunia. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam
berpuluh-puluh bahasa dunia.
Perlu pula diketahui bahwa pada awal abad pertengahan
ini, telah pula disusun kitab Mausu’at, yaitu buku yang sangat tebal, berisi
tentang kumpulan berbagai ilmu pengetahuan, yang pada masa sekarang disebut
ensiklopedi. Di antara cendekiawan muslim yang menyusun Mausu’at adalah An-Nuwairy
(wafat: 722 H), Ibnu Fadlullah (700-748 H), dan
Jalaluddin As-Suytiti (849-911 H). Setelah
kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam di berbagai wilayah dari benua Asia dan
Afrika mengalami kemunduran di bidang politik dan ekonomi, akibat dijajah oleh
bangsa Eropa, umat Islam tidak mampu lagi
untuk menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.4. Perkembangan Kebudayaan Islam pada
Abad Pertengahan
1. Arsitektur
Kata arsitektur
berasal dari bahasa Yunani yaitu architektur yang berasal dari dua suku
kata yakni arche dan tektoo .Arche berarti asli, awal,
dan otentik.Tektoo bermakna berdiri stabilan kokoh.
Arsitektur Islam adalah ilmu sekaligus seni merancang bangunan
ataupun struktur lain yang frungsionaldan dirancang berdasarkan kaidah estetika
islam yang bertolak dari pengakuan akan keesaan Allah SWT.Arsitektur islam
ituterdapat antara lain pada bangunan mejid, istana, dan makam/pekuburan.
Di Persia (sekarang Iran) pada masa keemasan Dinasti
Safawi dikota Isfahan telah di bangun Mesjid Syah (sekarang Mesjid Imam),
Mesjid Syah Lutfullah, Istana Cehil Sutun (bahasa Persia: empat puluh tiang),
jembatan Khaju, dan menara-menara goyang. Mengingat indah dan megahnya kota
Isfahan, orang-orang Persia(iran) menyebutnya dengan ungkapan Isfahan nisfe
jahan (Isfahan kota setengah dunia).
Selain itu, dikota masyad (ibukota propinsi khurasan)
terdapat makam imam ali ar-rida (orang iran biasa menyebut imam reza,imam ke
delapan dalam akidah syiah dua belas imam).tidak jauh dari imam ar-rida
terdapat mesjid imam reza yang luas megah dan indahnya arsitektur islam yang
berkualitas tinggi.kubah mesjid ini di hiasi dengan ratusan kilogram emas
murni, sehingga menambah kemegahan dan keindahan mesjid.juga di kota tua qung
(150km dari taheran) terdapat makam hazrat Fatimah ma’sumah saudara kandung
imam ali ar-rida.ke dua makam tersebut tidak pernah sepi dari peziarah, baik
dari wilayah Persia maupun Negara tetangga seperti afganistan, Pakistan, dan
irak.
Di india pada masa jayanya kerajaan mogul telah
didirikan bangunan-bangunan yang megah dan indah dengan arsitektur yang
mengagumkan. bangunan-bangunan itu seperti istana megah di delhi dan Lahore,
mesjid jami di aunfur (di bangun antara tahun 1438-1478,meniru bangunan dinasti
timurid), benteng merah, charminar (empat menara) yang dibangun tahun 1591 M,
di hayderabad, india (corak islam dan hindu tampak pada bangunan ini) dan
bangunan-bangunan makam yang memukau.termasuk bangunan makam yang menakjubkan
dan termasuk salah satu keajaiban dunia ialah tajmahal.Pada bangunan makam ini
di semayamkan mumtaz mahal istri syah jehan. tajmahal ini terletakdi pinggir
sungai jamuna di agra dan di bangun oleh syah jehan selama 12 tahun(1631-1643
M).untuk melaksanakan pembangunan gedung sultan syah jehan mendatangkan arsitek-arsitek
dari irak,dan turki.sedangkan yang menyiapkan gambar rancangan gedung ini dan
sekaligus pengawas dalam pelaksanaan pembangunannya adalah ustad isa irani.
Di turki pada masa keemasan pemerintahan kerajaan
utsman telah di bangun mesjid-mesjid dengan gaya arsitektur tinggi da menawan
hati.mesjid-mesjid itu seperti mesjid agung, sultan Muhammad al-fatih,mesjid
agung sulaiman (pada masa itu merupakan mesjid terindah di turki), mesjid
bayazid,mesjid abu ayub al-ansyori yang terletak antara mesjid aya
sopia.Mesjid-mesjid tersebut dihiasi dengan kaligrafi,sehingga menambah
keindahan, kemegahan, dan keagungannya.
Mesjid aya sopia dulunya adalah sebuah gereja.
kemudian bangunan itu di rombak statusnya menjadi sebuah mesjid melalui
renopasi dan gambar-gambar makhluk hidup di dindingnya diganti dengan
kaligrafi.
Mesjid-mesjid di Indonesia yang di bangun pada abad pertengahan, seperti mesjid agung
demak (1506 M), mesjid agung banten (1552-1570 M) mesjid agung kudus (1549 M)
mesjid agung Cirebon (1480 M) mesjid sultan Abdurrahman (abad ke 18 M) dan
mesjid agung kraton buton (1712 M) .
2. Seni Sastra
Sastrawan-sastrawan muslim yang hidup di abad pertengahan antara lain :
Ø Faridudin Al Athar (119-1230 masehi)
Beliau lahir di nasabun
timur laut Persia. semasa mudanya beliau mengendara di berbagai wilayah ioslam
seperti mesir, hejaz, india, dan asia tengah. kemudian ia kembali ke tempat
kelahirannya dan menetap disana. beliau menulis puisi dan menyusun petuah-petuah
dan menyusun petuah-petuah sufi selama 39 tahun.
Karya fariddudin al
athar yang paling terkenal adalah mantiq at tair (musyawarah burung). sebuah
sajak alegoriyang mengisahkan pengalaman religious kaum sufi. buku mantiq al
at-tair ini telah diterjemahkan kedalam bahasa prancis oleh J.H. Garcin de
tassi dengan judul mantiq ut-ttair, lelanage des oiseau (183 masehi) juga telah
diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dengan judul de conference of the birds
(1955).
Buku karya fariruddin
al attar lainnya adalah tajqiratul aulia. buku ini disusun dalam bentuk prosa
dengan maksud mengenang para sufi pendahulunya (buku ini sudah di terjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia).
Ø Jalaluddin Ar-Rumi (1207-1273 masehi)
Jalaluddin ar-rumi
lahir di afganistan pada 1207 masehi dan wafat di turki tahun 1273 masehi. ia
adalah keturunan sahabat abu bakar as-sidiq r.a. ia seorang penyair sufi
terbesar pada masanya yang dapat gelar
maula (tuan kami). karya tulis jalaluddin ar – rami :
1. Diwan syams-I Tabriz, merupakan kumpulan puisi terdiri atas 33000 baityang
pesemuanya dalam bentuk gazal sufi.
2. Masnawi, terdiri dari 6 jili berisi 26.660 bait yang berisi “ akar-akar
agama dan penemuan keghaiban-keghaiban alam dan pengetahuan ketuhanan” dan buku
ini diselesaikan dalam waktu 10 tahun. buku ini sudah di terjemahkan dan dibeli
komentar oleh renold alleine Nicholson selama 25 tahun ( 1925-1950 masehi)
Ø Sa’adi Syiraz (wafat di syiraz antara tahun 1291-1295 masehi)
Beliau seorang
sastrawan Persia yang karya tulisnya berjudul bustam (kebun buah) dan gulistan
(kebun bunga). gulistan ditulis dalam bentuk prosa dan berisi tentang
kisah-kisah, kata-kata mutiara, nasihat, renungan pribadi yang berisi selingan
puisi berisi anekdot, humor, dan nasihat. bustan (telah diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia). bewrisi kisah-kisah yang indah dan melukiskan nilai-nilai
luhur islam yakni kebenaran,keadilan, kerendahan hati dan kebebasan.
Ø Fuzuli (wafat sekitar tahun
1556 masehi)
Beliau termasuk penyair
terkenalalam sejarah sastra islam. salah satu karyanya berbentuk puisi yang
berjudul shikeyetname (pengaduan). fuzuli bertempat tinggal di irak.
Selain seni bangunan
dan seni sastra terdapat juga seni music,seni suara, seni lukis, seni pahat,
seni tari, dan seni kaligrafi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada abad pertengahan, terdapat tiga kerajaan Islam di antaranya Kerajaan Ottoman di Turki, Kerajaan mogul di
India dan Kerajaan Syafawi di Persia. Pada abad pertengahan, Islam mengalami
kemunduran. Hal ini ditandai antara lain dengan tidal adanya lagi kekuasaan
kerajaan islam yang utuh.
Walaupun pada abad pertengahan ini tidak semaju seperti pada masa periode
klasik tetapi Kerajaan-Kerajaan Islam pada abad pertengahan berhasil
menghasilkan peninggalan yang bermanfaat hingga sekarang.
3.2 Saran
Kita selaku umat muslim harus mengetahui sejarah-sejarah dalam agama
kita, kita juga harus bangga dengan para
tokoh ulama yang telah memberikan peninggalan berupa ilmu, budaya, yang berlaku
dan dapat di manfaatkan oleh kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/05/perkembangan-islam-abad-pertengahan/
Syamsuri. 2006. Pendidikan Agama Islam Untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.
Langganan:
Postingan (Atom)